PSLH ITB

Trend fast fashion dan Dampak Lingkungan

Trend fast fashion menjadi salah satu topik yang sedang marak dibahas saat ini, perusahaan pakaian melakukan produksi secara masal dengan membuat pakaian dengan jumlah yang lebih banyak daripada yang biasa kita gunakan, akibat hal tersebut jutaan pakaian yang diproduksi tiap tahunnya terbuang ke tempat sampah sebelum sempat digunakan. Hal ini, tentu saja menimbulkan dampak untuk lingkungan, dimulai dari proses produksi yang dilakukan higga hasil produksi yang tidak lagi di perjual belikan.

Trend Fast fashion menimbulkan berbagai dampak pada lingkungan diantaranya:

  1. Menyebabkan Air Tercemar: Pembuatan pakaian akan menggunakan air dalam jumlah yang cukup besar, dalam proses produksi tentu saja ada penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya seperti zat perwarna yang tentu saja ketika di buang ke lingkungan (badan air) akan mencemari lingkungan dan menganggu ekosistem makhluk hidup yang berada di air.
  2. Polusi Plastik: Pakaian yang berbahan sintetis dalam menyumbang pencemaran plastik pada laut dalam bentuk mkroplastik
  3. Menyumbang terjadinya Perubahan Iklim: Limbah pakaian yang di buang ke tempat sampah akan mengalami proses pembakaran yang akan menyumbang terjadinya polusi udara, pakaian tersebut akan melepaskan gas metana (CH4) di tempat pembuangan sampah.

Solusi untuk mengurangi dan mencegah Dampak Fast Fashion

  1. Re-wear: Memilih untuk tidak membeli pakaian baru adalah salah satu cara paling ampuh untuk mengurangi limbah fashion, kita dapat menggunakan pakaian yang telah lama kita miliki namun sudah tidak pernah atau jarang digunakan.
  2. Reuse: Dapat melakukan pembelian dari thrift shop sehingga meminimalisir timbulnya limbah fashion baru, dan dapat melakukan penukaran item fashion yang sudah tidak dipakai lagi (tetapi masih dalam kondisi layak) kepada pihak lain yang saling membutuhkan.
  3. Repair: Melakukan perbaikan dan perawatan barang yang sudah ada agar lebih awet daripada membeli barang yang baru.
  4. Recycle: Melakukan daur ulang terhadap limbah fashion yang kita hasilkan, daur ulang dapat dilaukan dengan mengubah bentuk item fashion tersebut menjadi item lain yang memiliki fungsi seperti bantal, selimut, dan tas belanja.
  5. Resell: Menjual kembali pakaian yang masih layak namun sudah tidak digunakan lagi, serta dapat melakukan donasi ke toko barang bekas atau badan amal.